gunungkelir.com

Bertoping Lelehan Mozzarella Hitam ala Catering Jakarta Barat

Ingin menampilkan risoles yang berbeda, Nissa memperkenalkan risoles hitam dengan isi yang tak kalah unik. Yakni risoles isi mozzarella hitam yang dipadukan smoked beef dan telur. Varian ini, kata Nissa, sebenarnya bukan yang pertama kali ia buat. Sebelumnya sudah ada beberapa varian risoles yang dijualnya melalui brand Risollaku. “Risollaku sudah ada sejak 8 tahun lalu. risollaku Awalnya hanya iseng karena si kecil suka sekali makan risoles. Dulu, saya buat risoles untuk bekal sekolah anak. Tapi ternyata habisnya sama teman-temannya.

Ha ha ha ha ha… Ya sudah, kalau begitu sekalian dijual saja,” papar Nissa. Kini, sudah ada banyak varian risoles yang dibuat Nissa yang mudah ditemui di berbagai outlet oleh-oleh di kota Bogor. Risoles pertama yang ia buat isi sosis mayo dan kini ia menyediakan varian isi smoked beef, sosis pedas, beef jagung, keju melted, dan yang terbaru black risoles with black mozzarella. “Saya memang sengaja membuat banyak varian sebab tidak semua orang suka keju bahkan mozzarella. Orang-orang tua lebih suka risoles isi ragout, dibandingkan varian isi kekinian, seperti mozzarella. Jadi, risoles klasik isi ragout tetap saya pertahankan ada,” katanya lagi. Nah, untuk membuat risoles hitam dengan warna sempurna, Nissa menggunakan arang bambu atau charcoal pada adonan kulit dan isi mozzarelanya. Untuk menambah tekstur renyahnya, Nissa menggunakan panir kasar.

Ketika digigit, terasa renyah di luar namun lembut di dalam. Sensasi selanjutnya, lelehan mozzarella yang terasa sejak gigitan pertama. Nissa dibantu 5 pegawai untuk memproduksi Risollaku matang dan frozen. “Saya banyak terbantu oleh reseller,” ujar Nissa sambil berkata, penjualan Risollaku sudah sampai Poso, Sulawesi, Surabaya, dan Makasar. Risollaku frozen dan matang dihargai Rp 35 ribu per boks, isi 5 buah untuk varian black mozzarella, dan varian lainnya Rp 30 ribu-Rp 35 ribu per bungkus isi 10 risoles.

Rumus Present Continuous Tense - Apakah tense bahasa Inggris yang digunakan untuk menyatakan kejadian saat ini? Rumus ini terkenal sebagai rumus dasar atau pelajaran awal dalam bahasa Inggris yaitu present tense.

Rumus present tense memiliki beberapa pembagian tense lagi, sangat penting untuk menguasai semua tense ini. Pembagian rumus present tense yaitu simple present tense, simple present continuous tense, rumus present perfect tense dan present perfect continuous tense.

Baca Juga: Nasi Kotak Murah

Pada pembahasan kali ini akan mengacu pada present continuous tense. Istilah lain dari tense ini adalah progressive tense. Arti dari tense ini adalah menyatakan suatu kejadian yang sedang berlangsung saat ini dan masih dilakukan. Maka disebut sebagai progres atau pengerjaan.

Apakah fungsi present continuous tense?

Fungsi dari present continuous tense tidak hanya menyatakan kejadian yang sedang berlangsung. Beberapa fungsi lainnya adalah sebagai berikut:

- Menceritakan kejadian yang sudah berlangsung dan masih dilakukan hingga sekarang

- Menceritakan kejadian yang akan dilakukan dalam waktu dekat dan pasti

- Menceritakan kejadian yang berlangsung berulang

- Menceritakan perubahan yang terjadi.

Mengetahui fungsi dari tense ini akan memudahkah dalam pembentukan kalimat. Ketika akan mengungkapkan kalimat kejadian yang belum berakhir maka gunakanlah present continuous tense.

Rumus Present Continuous Tense terbagi 3

Rumus present continuous tense terbagi menjadi tiga yaitu kalimat positif, kalimat negatif dan kalimat interogatif (tanya). Berikut ini tiga rumus yang mudah untuk dihafalkan:

1. kalimat positif : Subjek + to be (is/am/are) + Verb -ing +Objek

2. kalimat negatif : Subjek + to be (is/am/ are) + not + Verb -ing + Objek

3. kalimat interogatif : To be (is/am/are) + Subjek + Verb -ing

Jika memperhatikan dari rumus di atas maka ciri yang perlu diperhatikan adalah pertama menggunakan verb 1 atau kata kerja 1. Kedua adalah penambahan -ing yang artinya subjek sedang melakukan pekerjaan.

Contoh Pengunaan Rumus Present Continuous Pada Kalimat

Lebih mudah untuk menghafalkan rumus present continuous tense, Anda bisa belajar melalui contoh-contoh berikut ini:

Anita is sleeping in the living room (Anita sedang tidur di ruang keluarga)
Anita is not sleeping in the living room (Anita tidak sedang tidur di ruang keluarga)
Is Anita sleeping in the living room?

She is still traveling around the city of Macau (Dia sedang mengadakan perjalanan mengelilingi kota macau)
She is still not traveling around the city of Macau (Dia sedang tidak mengadakan perjalanan mengelilingi kota macau)
Is she still traveling around the city of Macau? (Apakah dia sedang mengadakan perjalanan mengelilingi kota macau?)

My mother is sad because I will leave home in two days (Ibuku sedang bersedih karena aku akan pergi dalam dua hari)
My mother is not sad even though I will leave home in two days (Ibuku sedang bersedih walaupun aku akan pergi dalam dua hari)
Is my mother sad because I will leave home in two days? (Apakah ibuku sedang bersedih karena aku akan pergi dalam dua hari)

You are still eating so don’t walk around (Kamu sedang maka jadi jangan jalan-jalan)
You are not eating so you can walk around (Kamu tidak sedang makan jadi kamu bisa jalan-jalan)
Are you still eating? So don’t walk around (Apakah kamu sedang makan? Jadi jangan jalan-jalan)

The sun is shining form the east (Matahari bersinar dari timur)
The sun is not shining from the east (Matahari tidak sedang bersinar dari timur)
Is the sun shining from the east? (Apakah matahari bersinar dari timur?)

Mungkin kedua belah pihak tak bisa lain. Dalam permusuhan sesengit itu, posisi dan klaim kebenaran bisa sangat mengeras, menajam, membuahkan sikap agresif: ”Kebenaranku absolut, dan pasti dibenarkan siapa saja.” Aneh, sebenarnya.

Ketika permusuhan membelah kehidupan jadi ”kami” dan ”mereka”, masing-masing bergerak dengan militan justru karena meyakini ”Kebenaran” dalam ”kami” adalah Kebenaran yang universal—Kebenaran yang juga diterima ”mereka” dan untuk ”mereka”. Mungkin ini salah satu corak perang modern: saling menghancurkan dengan pembenaran ideologi. Tapi juga ini menegaskan bahwa ”kebenaran” belum hilang dari percakapan.

Juga sifat universalnya. Ketika Indonesia baru saja berhasil merebut kemerdekaan nasionalnya, pada 1945, para perumus konstitusinya menulis, sebagai kalimat pembuka, bahwa kemerdekaan adalah ”hak segala bangsa”. Mukadimah ini tak hanya merayakan kemerdekaan sendiri. Pembebasan itu tak sepihak. Ada sesuatu yang lebih luhur dalam tujuan perjuangan ketimbang sekadar memenuhi kepentingan sendiri. Kian bernilai dan berarti perjuangan kemerdekaan, kian keras pula usaha di dalamnya. ”Kami” tak sendiri.

Bahkan dengan ”mereka”, dengan musuh, ”kami” bisa berbagi beberapa nilai yang universal. Tapi adakah nilai yang universal? Tidakkah, seperti diungkapkan para pemikir pascamodern, apa yang diasumsikan sebagai ”universal” ternyata hanya nilai Eropa yang diterima di mana-mana karena hegemoni berabad-abad? Bersama para pemikir pascamodern, kita bertemu lagi dengan Perspektivismus Nietzsche:

Kebenaran selamanya dirumuskan dan diterima dalam tempat, sejarah, kebudayaan tertentu. Sajak Amichai tampaknya bertolak dari Perspektivisme ini. ”Dari tempat di mana kita benar….” Kita ”benar” bukan di luar ruang dan waktu. Di kepala kita tak ada sabda dewa langit. Lagi pula ada ”keraguan dan cinta” yang membuat kita manusiawi kembali. Ada kerendah-hatian dalam sajak Amichai.

Tapi suka atau tak suka, kita hidup di zaman digital yang langsung menyaksikan kekejaman atas nama Tuhan (yang tak kenal sejarah) dan arus keserakahan modal dan manusia (yang tak kenal perbatasan). Menghadapi itu, apa jadinya jika yang kita miliki hanya ”Kebenaran” yang terbatas pada perspektif sendiri? Keraguan membuat kita manusia kembali, di atas tanah yang gembur.

Tapi mungkin cinta akan membuat kita tak akan kalah dikepung globalisasi fanatisme dan kerakusan: ”Cinta itu seperti gudang penyimpan kebaikan hati dan kenikmatan,” kata Amichai, ”seperti lumbung gandum dan tangki air ketika kota dikepung.”

Website : kota-bunga.net