Pratikno, misalnya, banyak berkomunikasi dengan Ketua DPR Ade Komarudin. Kasak-kusuk mengenai pengembalian status Arcandra sudah dimulai dua hari setelah pencopotan. Saat jamuan makan acara 17 Agustus, menurut Ade, Pratikno sempat mengajaknya berdiskusi tentang Arcandra. Setelah itu Pratikno beberapa kali mengontaknya via telepon.
Topik pembicaraannya masih tentang pengembalian status Arcandra. Ade pernah meminta agar pemerintah mengirim surat resmi kepada parlemen. ”Sini suratnya, ente jual, ane beli,” kata Ade menirukan ucapannya kepada Pratikno. Hingga Rabu pekan lalu, Ade mengatakan surat permintaan pertimbangan Dewan soal Arcandra belum tiba di mejanya. Surat penting lazimnya diantar langsung oleh Pratikno. ”Biasanya surat beginian tak dikirim lewat pos,” ujar Ade.