Tekankan lagi emosi tersebut dalam bahasa tubuh kita, sehingga anak lebih memahami emosi yang sedang dirasakan atau ditunjukkan. Contoh, kita menunjukkan mimik wajah sedih, capek, senang, dan sebagainya.

Baca juga : Kerja di Jerman

Kedua, ciptakan sebuah situasi atau gunakan situasi yang terjadi, untuk melatih anak mengungkapkan emosi. Misal, ketika anak sedang belajar dan kelelahan, kita dapat membaca bahasa tubuh anak yang mulai gelisah atau menguap karena lelah. Kemudian, tunjukkan beberapa gambar emosi seperti gambar lelah, sedih, dan kesal. Tanyakan kepada anak tentang perasaannya, seperti, “Apa yang kamu rasakan?” atau “Kamu kenapa, Nak?” Anak akan menunjukkan gambar emosi lelah untuk mengungkapkan perasaannya.

Ketiga, melatih anak menunjukkan emosi secara spontanitas. Gambar-gambar mengenai emosi dapat kita taruh di papan atau buku komunikasi. Melalui kartu atau buku komunikasi tersebut, anak akan mengambil dan menunjukkan gambar yang tepat demi mengungkapkan emosinya, sehingga ia dapat mengomunikasikan emosinya dengan spontan, baik, dan tepat. Buku komunikasi juga dapat dibuat oleh orangtua dari album foto. Kita dapat menaruh beberapa gambar emosi yang sudah dikenal anak di album foto. Ketika anak ingin mengungkapkan emosinya, ia akan mengambil gambar yang tepat sesuai dengan emosinya dan memberikannya kepada kita.

Situasi lain yang dapat digunakan untuk melatih anak mengungkapkan emosinya adalah saat kita mendampingi anak menonton film atau acara kesukaannya. Ketika adegan di film menunjukkan situasi sedih, senang, atau emosi lainnya, kita dapat menjelaskan kembali kepada anak melalui gambar dan bahasa tubuh kita. Alasan mengenai terjadinya situasi atau adegan tersebut, juga dapat dijelaskan agar anak lebih memahami apa yang terjadi. Contoh, kenapa aktor di dalam film tersebut sedih, senang, marah, dan sebagainya. Kita pun dapat menciptakan situasi atau menggunakan situasi lain untuk melatih anak mengungkapkan emosinya, seperti: ketika bermain dengan anak, saat belajar bersama, saat bepergian atau berekreasi bersama anak, dan sebagainya.

Sumber : https://ausbildung.co.id/

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *