Membacakan juga tidak asal membaca, tetapi bertutur dengan menarik, sehingga prasekolah mau menyimak dan mendengarkan. Bacakan cerita tersebut terlebih dahulu, kemudian ceritakan kembali sesuai gambar dengan versi sederhana. Tak harus persis sesuai narasi dalam buku. Contoh, “Ini kereta api. Kereta api sedang berjalan. Jes.. jes.. tut.. tut…” Kalau untuk anak 1 tahun, kita bisa bertanya “Coba tunjuk kereta apinya?” Namun untuk si 4 tahun, pertanyaannya.
Baca juga : Beasiswa s1 jerman
“Lihat ada Thomas sedang berjalan di rel. Dia akan pergi ke balik bukit. Di mana bukitnya?” Saat membacakan cerita, perhatikan anak, masih tertarik atau sudah bosan. Jika anak bergerak, ja ngan paksakan untuk duduk diam bersama kita, biarkansaja, karena memang konsentrasi prasekolah masih terbatas. Kita bisa berhenti dahulu selama anak bergerak. Terakhir, kembali pada pengenalan huruf, kita tetap perlu menyadari bahwa kemampuan membaca si prasekolah bukanlah hal yang utama.
“Tingkat pencapaian yang harus dicapai anak 5–6 tahun adalah mengenal simbol-simbol untuk persiapan calistung,” ujar Mardha. Kemampuan tersebut dapat berupa menyebutkan simbol-simbol huruf, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, mengenal huruf awal dari nama suatu objek, serta mengelompokkan gambar objek berdasarkan huruf awal nama tersebut. Itu semua adalah tahap pra-membaca dan pra -menulis. Perlu diingat bahwa secara fi sik anak mampu menulis dengan tepat dan benar ketika mereka berusia tujuh tahun.
Artinya, jika secara kondisi fisik sudah matang untuk menulis, tentu saja anak nyaman ketika memegang pensil untuk menulis di meja dan kursi. Jadi, biarkan anak bersekolah di taman kanak-kanak demi mempersiapkan dirinya masuk sekolah formal. Di sini ia akan belajar memahami instruksi guru, kemandirian, dan sebagainya. Jangan sampai, malah kita sebagai orangtua yang terlalu berambisi agar prasekolah cepat bisa baca, tulis dan berhitung. Masa anak adalah masa bermain, maka mempelajari sesuatu pun bisa dilakukan dengan menyenangkan. Jika sesuatu dilakukan dengan senang hati, maka anak akan merekam jejaknya dan ingat lebih lama, bukan? Agar si kecil tidak mudah bosan, pengenalan huruf mesti ditekankan pada kegiatan bergerak.
Sumber : https://ausbildung.co.id/