”Data stok dan kemampuan tangkap kita menjadi penting,” kata Billahmar. Masalah data inilah yang bakal menjadi babak baru pertarungan Susi Pudjiastuti. Menurut Ridwan Djamaluddin, kementeriannya masih akan mengkonsolidasi data. ”Ada beberapa data harus disepakati. Yang mana yang mau kami pakai, benar atau tidak, nanti kami lihat,” ujar Ridwan. Evaluasi, menurut Ridwan, perlu dilakukan dalam rangka peningkatan ekonomi. Ia menilai sampai saat ini sektor perikanan tangkap domestik belum menggeliat.
Sumber data yang akan dipakai antara lain berasal dari kementerian dan lembaga terkait serta data dari ahli perikanan. Ia mencontohkan, saat ini ada sekitar 450 ribu kapal beroperasi di zona maksimal 12 mil, sementara 12 mil ke atas (ZEEI) baru ada 3.800-an kapal dari kondisi optimal 8.000-an kapal. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja membenarkan sampai saat ini belum ada persetujuan terkait dengan pencabutan larangan pihak asing dalam investasi perikanan tangkap.